PERTEMUAN KE-30. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI. GELOMBANG 23 & 24. Dengan Tema "Mengelola Taman Bacaan"

"PGRI ... abadi, tetap mempersatukan diri,dengan nama nan sentosa,lahir negara kita, PGRI ... abadi, bernaung di bawah sang panji, sinar surya nan merata, anggotanya bersama, wahai kaum guru semua, bangunkan rakyat dari gulita. Kita lah penyuluhan bangsa, pembimbing melangkah ke muka", kunyanyikan lagu PGRI dengan penuh penghayatan. 

"Syair lagu mars PGRI bagus ya Bu", ucap suamiku mengagetkan.

"Ya Pak, sama bagusnya dengan syair Andika Bayangkari lagunya Bapak sebagai abdi negara", jawabku.

"Betul Bu, sebuah lagu bisa menambah semangat kita dalam menjalankan tugas kalau kita memahami syairnya serta menjadikan sebuah motivasi", ucap suamiku. 

Tak terasa waktu menunjukkan  pukul 19.00 WIB saatnya kami menyimak materi dari narasumber hebat Pelatihan Belajar Menulis PGRI asuhan OmJay pertemuan ke-30. 

Pertemuan ini mungkin menjadi pertemuan penutup dalam Pelatihan Belajar Menulis PGRI. Dengan ditemani Narasumber hebat Bapak Bambang Purwanto, S.Kom., Gr. dengan nama panggilan Mr. Bams atau Ayah Salwa dan dimoderatori oleh Ibu Rosminiyati. Dengan tema "Mengelola Taman Bacaan".

Narasumber malam hari ini sangat produktif dengan segudang prestasi dan aktivitas, sekaligus terkenal juga dengan panggilan "Mario Teduh".

Sesuai dengan tema pada malam hari ini, Beliau memiliki TBM AS Lebakwangi.

TBM AS Lebakwangi hadir karena kepedulian kepada anak-anak. Beliau merupakan seorang pendongeng merasa perlu mengajak anak-anak untuk senang membaca. Awal berdiri Taman Bacaan ini tidaklah mudah banyak tantangan yang melintang. Namun alhamdulillah Beliau dan keluarga bisa melewatinya. TBM AS Lebakwangi beralamat di Perumahan Lebakwangi Asri D4 No 18 RT 04 RW 13 Desa Lebakwangi Kec Arjasari Kab Bandung Provinsi Jawa Barat. 

TBM AS Lebakwangi dalam menjalani kegiatannya memanfaatkan facebook. Apa yang dilakukan di facebook? Posting kegiatan-kegiatan yang dilakukan di TBM AS Lebakwangi. Kegiatan awal memang tidaklah langsung mengajak anak-anak membaca. Cara perdana adalah dengan mengadakan Dongeng Ayah Salwa dan ternyata menjadi daya tarik anak-anak. Buku-buku juga Beliau keluarkan dan di gelar di meja yang telah disiapkan. Anak-anak pun berkumpul sambil mendengarkan dongeng.

TBM AS Lebakwangi pun memiliki Blog.

Blog TBM AS Lebakwangi :

https://lebakwangimembaca.wordpress.com/

Kita juga bisa mencari melalui pencarian di google, dan seperti ini hasilnya;

Apa sih keutungan membuat TBM? TBM bisa kita ibaratkan seperti sebuah tempat pengabdian. Mengapa? Tentu saja pengabdian, sebab kita menyalurkan ilmu dan pengetahuan yang kita miliki kepada orang sekitar, tidak hanya anak-anak, remaja bahkan orang tua juga bisa menikmati TBM. Memiliki TBM merupakan keuntungan tersendiri, karena bisa menjadi ladang pahala dan juga menaikkan minat baca kepada masyarakat sekitar. 

Berinteraksi dengan TBM lain membuat jaringan TBM menjadi kuat. Silaturahmi pegiat literasi memudahkan untuk saling menguatkan. TBM merupakan kegiatan sosial dan tidak memiliki imbalan atau upah.

TBM yang didirikan oleh Beliau memiliki segudang prestasi, diantaranya;

1. Terpilih sebagai Ketua Forum TBM Kab Bandung periode 2013-2017

2. Juara ke 1 TBM se Kab Bandung tahun 2013

3. Juara ke 2 TBM se Provinsi Jawa Barat tahun 2013

4. Juara ke 1 TBM se Kab. Bandang tahun 2014

5. Juara ke 1 TBM se Provinsi Jawa barat tahun 2014

6. Anugerah Sabilulungan Award tahun 2018 dari Bupati Kab. Bandung

7. Juara ke 1 TBM Teladan se Kabupaten Bandung 2019

Dalam mendirikan TBM, jangan mengaharpkan apapun, lakukan dengan ikhlas, semangat dan riang gembira. Kita harus berusaha menjadi manusia yang mau terus bergerak untuk melakukan kebaikan-kebaikan. 

Komunikasi atau strategi yang dilakukan supaya TBM yang didirikan menarik minat masyarakat sekitar yaitu dengan melakukan kegiatan yang menarik minat dan berbeda. Karena biasanya TBM yang dipikirkan itu membosankan hanya membaca saja, tidak ada kegiatan lain. Maka dari itu bisa kita mencontoh dari Beliau dengan melakukan dongeng, membuka kelas menggambar, mewarnai, lakukan apapun yang menurut kita menarik perhatian. 

Mendekatkan seseorang dengan buku bukanlah hal yang mudah, diperlukan niat, semangat, kegigihan dan pantang menyerah. 

Jika kita ingin membuka TBM di lingkungan sekolah, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendukung. Fasilitas sarana dan prasarana bukanlah penghalang untuk membuka TBM. Hanya dengan mengajak anak-anak dengan membaca secara bersama-sama dan melakukan hal yang berbeda akan membuat anak-anak tertarik.

Membuat TBM tidaklah sulit, asalkan kita bisa mengambil perhatian masyarakat sekitar. Jika anak-anak kita bisa mengadakan event mewarnai, menggambar, menulis puisi, menulis cerpen dan lain sebagainya. Namun jika Ibu-ibu bisa kita mengadakan lomba memasak atau membuat kerajinan tangan dari barang bekas.

Manfaat TBM menurut Beliau; 

1. Menebarkan manfaat membaca buku

2. Menjadikan tempat yang dimiliki bernilai manfaat untuk orang banyak

3. Membuat keluarga peduli dengan literasi

4. Mengelola buku berarti harus belajar mempraktikan apa yang ada dibuku walau tidak semuanya

5. Melatih kesabaran

6. Berpikir cerdas bagaimana TBM bisa tetap berjalan

7. Berjejaring

8. Eksistensi diri dan keluarga

Membuat TBM tidaklah sulit seperti kita mendirikan perpustakaan. Ibaratnya jika TBM hal yang informal sedangkan perpustakaan merupakan hal yang formal. Asalkan ada kemauan dan kegigihan apapun yang kita niatkan akan menjadi nyata jika kita realisasikan. Jangan mempersulit dan jangan membatasi. Berjalanlah sesuai dengan kata hati kita, selagi hal tersebut merupakan yang positif.

Teruslah mengibarkan bendera mengenai "Belajar, berkarya dan berbagi".

"Luar biasa ya Bu narasumber di pertemuan terakhir, membuat Bapak terkesima ", ucap suamiku.

"Ya Pak semoga kita bisa meneladani Beliau dengan cara mengajak anak-anak supaya rajin membaca buku", jawabku.

"Kapan-kapan  ... kita berjumpa lagi, mungkin lusa atau dilain hari ", kunyanyikan lagu ini semoga kita tetap bersatu walaupun Pelatihan Belajar Menulis sudah selesai. 

Salam sehat selalu,

Salam Literasi!