PERTEMUAN KE-23. GELOMBANG 23 & 24. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI. Dengan Tema "Menulis Autobiografi"
"Padi berayun, berlenggang irama harapan, melambai-lambai, sepanjang masa, tegas berjanji, petani padi berlimpahan, pangkal bahagia, Nusa bangsa, embun dibatangmu, menghias wajahmu, ratna pembawa sejahtera, lengganglah padi, berlenggang irama bahagia, dikau harapkan bangsa mulia", suamiku bersenandung dengan merdunya.
"Pak ... lagu itu sesuai dengan suasana di kampung saat ini yang sedang panen padi", ucapku.
"Ya Bu, kata teman Bapak yang di kampung juga sudah panen", jawab suamiku.
"Alhamdulillah ya Pak, berkat para petani, kita hidup sejahtera ikut menikmati hasil panen mereka, coba kalau tidak ada petani, kita bisa kelaparan ya Pak", ucapku.
"Ya Bu, sudah seharusnya kita bersyukur", jawab suamiku.
"Pak ... mari kita simak materi Pelatihan Belajar Menulis Pertemuan ke 23, narasumbernya hebat lho Pak", ucapku.
Narasumber pada malam hari ini ialah Bapak Suparno, S.Pd., M.Pd. dengan moderator Ibu Rosminiyati. Tema yang diangkat "Menulis Autobiografi".
Beliau Lahir di Magetan, 25 Juli 1966. Mengawali karir sebagai Konselor di SMP 2 Kawedanan pada tahun 1992 dan mulai Maret 2021 mutasi di SMPN 2 Karangrejo Magetan. Kesukaan menulis dimulai sejak 1986. Buku hasil karyanya;
Cerita orang-orang hebat itu menginspirasi, dari sejarah perjalanan kehidupan Anda, anak cucumu bisa belajar betapa untuk mencapai kesuksesan itu butuh perjuangan yang luar biasa. Kita tidak tahu berapa umur seseorang, kita tidak tahu kapan ajal datang, maka menulislah buku biografi agar anak cucumu tahu sejarah perjalanan kehidupanmu.
Dalam menyusun buku biografi, diharapkan kita memiliki perbandingan tidak hanya satu buku melainkan kalau bisa tiga buku agar memiliki pembanding yang baik. Kita bisa memulai dari cerita kelahiran, masa-masa sekolah TK, SD, SMP, SMA, Kuliah, Bekerja, menikah, punya anak, pergi jauh, ke luar kota, luar negeri, dan lain-lain. Bisa kita sisipkan juga masalah-masalah kehidupan yang kita alami, hadapi, kenangan baik, kenangan buruk dan lain sebagainya. Jangan lupa untuk menyisipkan data pendukung, seperti foto, atau catatan-catatan yang menjadi memorial.
Tulislah apa yang terbesit, atau terlintas dalam pikiran kita. Setelah itu kita bisa mulai menulis per outline, per judul, atau per pembahasan yang ingin disampaikan. Tulislah terlebih dahulu, masalah mengedit urusan belakang ,walaupun terdapat kesalahan biarkan saja, terus menulis sampai selesai.
Dalam menulis, pikiran, perasaan dan akal budi lebih diutamakan agar tulisan kita terasa lebih hidup dan supaya tulisan kita seakan-akan sedang berkomunikasi atau berinteraksi dengan pembaca. Sisipkan kata mutiara atau guyonan sebagai selingan/ hiburan supaya memiliki sisi menarik dimata pembaca. Seperti berikut:
Beliau bahkan mengibaratkan bahwa menulis itu seperti belajar naik sepeda, awalnya serius dan fokus, banyak rintangannya seperti jatuh, menabrak, tergelincir, tetapi lama kelamaan kita bisa menikmati, bahkan tanpa memegang kendali stang pun kita bisa mengendarainya.
Bedanya dengan buku biografi ialah buku yang menceritakan tentang perjalanan kehidupan seseorang. Bahkan buku biografi itu yang menulis orang lain tetapi sudah seijin orang yang bersangkutan. Menulis biografi orang lai kita harus interview dengan tokohnya, dengan teman-teman, dengan keluarganya, membaca literatur
Jika kita menulis buku autobiografi dan dirasa data mengenai seluk beluk keluarga kita kurang atau foto yang tidak ada karena zaman dahulu sangat minim. Tentu bisa kita gantikan dengan foto makam, atau hal-hal yang ,menjadi data valid dalam tulisan kita.
Materi kali ini mengingatkan bahwa kita tidak perlu menunggu sukses untuk menulis buku autobiografi karena setiap orang mempunyai sisi kehidupan yang menginspirasi. Sisi lain yang menguntungkan ialah buku autibiografi juga bermanfaat bagi ASN yang dapat diperhitungkan angka kreditnya.
"Bu ... materi hari ini spesial sekali buat Bapak ,sesuai harapan Bapak semoga Ibu bisa menulis buku biografi tentang perjalanan hidup Bapak ", ucap suamiku.
"Insya Allah,semoga Ibu masih diberi kesempatan bisa menulis buku biografi ya Pak", jawabku.
"Aamiin, terima kasih ya Bu, Bapak bahagia banget sampai gak merasa ngantuk ",ucap suamiku sambil tersenyum bahagia.
Mantul lengkap pula
BalasHapusTerima kasih apresiasinya Pak Sahril
HapusSemangat bunda 👍👍
BalasHapusTerima kasih motivasinya Pak Zaki
HapusWah resume ya rinci ya Bun .sip deh
BalasHapusTerima kasih Bu Sekjen yg cantik dan baik hati
HapusSelalu suka sama syair lagu di awalnya, perbendaharaan lagunya keren, resumenya apalagi, lengkap, bernutrisi dan rapi..Bu Maryati keren pisan...
BalasHapusTerima kasih Bunda Susi manis ,saya mampir di blog Bunda 2 kali kok gak muncul muncul knp ya Bun
HapusMksh sahabatquhh resumenya sll menarik, prolognya keren banget jd ingat kampung👍😘😘
BalasHapusTerima kasih Bu Reni ,saudaraku yang cantik dan baik hati ,mari kita pulkam Bu Reni he he he
HapusMantap mbak Maryati.... Keren mantep lanjut dah buku solo
BalasHapusTerima kasih dindaku tercinta yang cantik dan baik hati
HapusGeat job dan selalu ok, mantab jiwa Bu Yati..
BalasHapusTerima kasih Pak Amali
HapusMari kita menulis autobiografi supaya bisa diambil pelajaran oleh anak dan cucu kita kelak
BalasHapusTerima kasih Bunda Zaenab yang cantik dan baik hati
Hapuskereen selamat utk menuju buku autobiografi agar anak cucu kelak bisa belajar betapa untuk mencapai kesuksesan itu butuh perjuangan yang luar biasa
BalasHapusTerima kasih Bunda Isti yang cantik dan baik hati
Hapus