PERTEMUAN KE-22. GELOMBANG 23 & 24. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI. Dengan Tema "Menulis di Kala Sakit"

"Rindu  lukisan mata suratan, hatimu nan merindu, rindu bayangan nan meliputi, paras seri wajahmu", Aku bersenandung sambil membayangkan wajah cucuku yang kemarin pulang ke Lampung.

"Bu... Baru sehari ditinggal cucu sudah kangen ya?", tanya suamiku.

" Ya Pak. Semoga Qiyas bahagia bersama orang tuanya", jawabku.

"Aamiin ya Allah ", ucap suamiku.

"Pak... sekarang waktunya menyimak materi Pelatihan Belajar Menuli⁷s Pertemuan ke-22, Ibu siap-siap dulu ya", ucapku.

"Ya Bu... tetap semangat ya", jawabnya menyemangatiku.


Pertemuan pada malam hari ini begitu menarik sekali, karena tema yang di angkat ialah "Menulis di Kala Sakit". Dengan narasumber Bapak Suharto, M.Pd dan dimoderatori oleh Bapak Dail Ma'ruf.

Diawali dan dibuka dengan kisah inspiratif

     https://dailalser.blogspot.com/2022/03/pak-yoga-terima-takdir-netra-dan-bahagia.html

Dan di berikan pemaparan melalui video Youtube,

        https://youtu.be/uye6FLj30GU

Benar sebuah pepatah mengatakan "Tuhan tidak pernah salah dalam memilih pundak siapa yang mampu menopang beban dan cobaan. Karena Tuhan sudah tau jawabannya, BAHWA KITA MAMPU DAN BISA!!!"

Narasumber kali ini biasa di sapa Cing Ato. Cing Ato dan istri merupakan orang yang kuat, sabar dan tabah menghadapi cobaan ini. Cing Ato mengatakan "sakit yang dialaminya ibaratkan seperti pembungkus permen sebagaimana kata pak Nasrullah dalam bukunya 'Magnet rezeki'. Beliau mengatakan ujian dan musibah laksana sebuah permen. Pembungkusnya adalah musibah, tetapi di balik pembungkus itu Allah Sudah menyediakan berjuta kenikmatan. Maka itu, terimalah dengan ikhlas dan banyak bersyukur. Intinya dibalik segala sesuatu sudah pasti mengandung hikmah.

Kisah Beliau kali ini membuktikan bahwa menulis itu tidak mengenal kondisi dan situasi. Bahkan dengan kondisi Beliau yang tidak memungkinkan justru membuay Beliau bisa menerbitkan buku.


Beliau menulis buku mengenai kehidupan dan kisah inspiratif mengenai awal mula Beliau sakit. Ini juga membuktikan bahwa apapun bisa kita angkat menjadi sebuah karya tulis. Hanya saja yang membuat kita enggan melakukannya ialah MALAS

Buku kedua Beliau ialah "Menuju Pribadi Unggul".


Hampir setiap hari Beliau menulis, yang kebetulan bebarengan dengan masa pandemi covid-19 terjadi, sehingga hampir dua tahun Beliau bekerja dari rumah. Waktu-waktu kosong itulah Beliau manfaatkan untuk menulis. Bahkan Beliau tidak bisa tidur sebelum mendapatkan ide untuk menulis untuk esok hari. 

Begitu banyak karya yang Beliau terbitkan dalam keadaan berbaring. Berikut daftar buku solo yang Beliau terbitkan;

1. Mengejar Azan (dua bulan sebelum sakit) tahun 2018

2. GBS Menyerangku tahun 2020

3. Menuju Pribadi Unggul tahun 2020

4. Kompilasi kisah inspiratif tahun 2021

5. Belajar tak bertepi tahun 2021

6. Aisyeh Menunggu cinta (Roman Betawi) tahun 2021

7. Menepis kesulitan menulis tahun 2021

8. Gadis pemikat (cerpen) tahun 2022

9. Kado khusus sang bintang (motivasi belajar) tahun 2022

10. Lentera Ramadan tahun 2022


Ada tidak sih alasan Beliau bisa menulis sebanyak itu, bahkan sudah diterbitkan? Apakah Beliau tidak cape atau malah menambah beban?

Jawaban Beliau sungguh di luar dugaan. 

Menurut Beliau dengan menulis buku akan    a. menambah amal ibadah. Mengapa? Karena dengan menulis sudah pasti tidak hanya satu dua orang yang membaca. Bisa saja dengan buku yang kita terbitkan membuat orang lain termotivasi ibarat "MASA YANG SAKIT BISA, KITA YANG SEHAT TIDAK BISA". 

b. Untuk kenaikan pangkat 

c. Untuk motivasi atau inspirasi

d. Untuk mengabadikan ilmu yang dimiliki agar tidak hilang ditelan waktu

Motivasi dan karena hal biaya yang membuat Cing Ato bisa pulih kembali dari sekian tahun sakit. Cing Aato memiliki anak yang masih duduk dibangku sekolah, bahkan anak Beliau sekarang sedang mondok, dan sudah pasti membutuhkan biaya lebih. 

Beliau menulis, mengharapkan agar terlupa dari rasa sakit yang Beliau rasakan. Bahkan Ilmu yang diberikan Omjay masuk dan memotivasi Beliau, yaitu;

1. Tulis yang kita bisa dan kuasai

2. Tulis apa yang kita alami dan rasakan

3. Tulis dengan bahasa yang sederhana.

Di era sekarang tidak ada yang sulit untuk menerbitkan buku. Yang terpenting kita sudah memiliki draf tulisan atau simpanan tulisan. Cukup kita kirim ke penerbit. Bisa kepenerbit mayor atau indie (berbayar).

Menulis di blog merupakan hal yang mudah. Apapun bisa kita tulis di blog walaupun hanya satu paragraf sekalipun. Menulis juga harus memiliki target waktu, karena jika terlalu lama bisa menghilangkan atau memudarkan ide yang ada.

"Petiklah ilmu yang kalian anggap berguna, tetapi jangan abaikan ilmu yang menurut kalian tidak berguna. Materi malam hari ini membuat kita berkaca, karena tidak selamanya yang sehat bisa melebihi yang sakit".



"Bu... sudah selesai pelatihannya, Bapak penasaran rasanya ingin segera mendengarkan resume pertemuan ke-22", ucap suamiku mengagetkanku. 

"Duduk disini Pak, nanti aku ceritakan", jawabku sambil menyodorkan kursi.

Suamiku tampak bersemangat mendengarkan resume yang sedang aku ceritakan.

"Pak ... narasumber kali ini begitu spesial  buat kita, karena Bapak juga dalam masa penyembuhan sakit MG (Mesthenia  Grafis), kalau ingat waktu Bapak sakit parah di bulan September 2020, ya Allah sampai dikira orang Bapak sudah meninggal sampai ada teman yang taziah ke rumah kita Pak, Alhamdulillah Bapak hari ini masih diberi kesempatan ibadah dan berbuat baik, sehat selalu ya Pak, semoga narasumber (Cing Ato) juga sehat selalu dalam lindungan Allah SWT, Aamiin", ucapku kepada suamiku.

"Alhamdulillah ya Bu, Bapak masih masih diberi kesempatan oleh Allah, Ibu juga sehat ya Bu, semoga Ibu juga bisa berjalan seperti dulu lagi, lekas sembuh Bu, jaga kesehatan ya", ucap suamiku.

Masya Allah, narasumber hari ini sangat memotivasi aku yang sudah hampir seminggu kaki sakit sampai merangkak  jalannya. Alhamdulillah hari ini sudah bisa berjalan walaupun dengan terpincang pincang. Terima kasih ya Allah, terima kasih Cing Ato.

Komentar

  1. maantap sekali bunda, salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bunda Sri yang cantik dan baik hati

      Hapus
  2. Luar biasa bunda
    Sukses buku solo

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu sekjen yang cantik dan baik hati

      Hapus
  3. Bundaaa aku padamu 🥰 kereen bun konsisten terus ngirim resumenya top deh buat binda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Ibu Ketua yang cantik dan baik hati

      Hapus
  4. Mbak Maryati memang selalu enak dibaca resumenya... Mantap

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Adindaku ,Dik Menik yang cantik dan baik hati

      Hapus
  5. Balasan
    1. Terima kasih Bunda Meynia yang cantik dan baik hati

      Hapus
  6. Balasan
    1. Terima kasih Bunda Isti yang cantik dan baik hati

      Hapus
  7. Selalu bikin meleleh syairnya.mantap Bu resumenya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bunda Zaenab yang cantik dan baik hati

      Hapus
  8. Alhamdulillah.. terkadang semangat kita muncul secara tiba-tiba. Resume yang Keren bunda 🎖️👍👍

    BalasHapus
  9. Saya terlambat ya Bu, ternyata Ibu punya kisah sedih juga, semoga Bapak dan Ibu selalu sehat ya, Cing Ato juga,aamiin. Resumenya bagus, Bu, tampil dengan gaya yang beda, mantap.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bu Susi doanya,semoga Bunda Susi sekeluarga sehat selalu dalam lindungan Allah SWT, AamiinYRA

      Hapus
  10. Semoga menjadi kenyataan, menjadi penulis yang di suka para pembaca di seantero belahan dunia... Aamiin. Sukses bu

    BalasHapus
  11. Super sekali bu Yati.. Semoga kita dapat mewujudkan cita-cita jadi penulis hebat. Apalagi kita masih diberikan kesehatan yang sempurna. Aamiien

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih motivasinya Pak Amali,Aamiin

      Hapus

Posting Komentar