PERTEMUAN KE-19. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI. GELOMBANG 23 & 24. Dengan Tema "Pemasaran Buku"

"Awan lembayung, menghiasi bandar indah permai, aman terlindung, oleh pulau seribu melambai, melambai rona merona, mengembang layar laju perahu nelayan, memecah buih menyusur pantai, menuju teluk  Jakarta", suamiku sedang melantunkan lagu Bandar Jakarta, suaranya yang merdu merayu hatiku damai.

"Pak, nyanyinya dilanjutkan sampai selesai, jangan setengah-setengah, Ibu kan suka lagu itu", ucapku pada suamiku.

"Coba Ibu lanjutkan Bapak agak batuk Bu", jawabnya .

"Ibu lagi konsentrasi  menyimak materi Pelatihan Belajar Menulis Pertemuan Ke-19 Pak. Bapak masih semangat kan mendengar resume yang Ibu buat ", jawabku sambil bertanya. 

"Okey Semangat Pagi" , jawabnya.

Pada malam Senin, 28 Februari 2022. Tepat pukul 19.00 WIB. Dengan Narasumber Bapak Agus Subardana, S.E., M.M. dan di Moderatori oleh Ibu Raliyanti, akan mengisi Pelatihan Belajar Menulis PGRI dengan tema "Pemasaran Buku".

Dari tahun 1999 sampai sekarang, Beliau menggeluti Bidang Pemasaran. Beliau sering menjadi moderator diberbagai event webinar. 

Buku merupakan salah satu sarana penyampaian informasi. Pemererintah bahkan menganjurkan kegiatan membaca sebagai wujud dukungan dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Dukungan pemerintah terhadap budaya membaca buku dan meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, secara tidak langsung menciptakan peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.

Bahkan dalam masa pandemi Covid-19, industri penerbitan buku sekala Global-Dunia justru mengalami pertumbuhan cukup signifikan. 

Genre “Food & Drink” yang pertumbuhannya mencapai 33% atau menjadi 2,8 juta Euro. Selanjutnya, pada genre Fiksi tumbuh 9% (menjadi 7,1 juta Euro), genre Leisure & Lifestyle tumbuh 37% (menjadi 1,4 juta Euro), genre Personal Development tumbuh 11% (menjadi 2,2 juta Euro), dan genre Children & Young Adult Non-Fiction tumbuh 15% (menjadi 1,5 juta Euro).

Tidak hanya global/ dunia saja, ternyata di Indonesia juga mengalami penurunan pertumbuhan 80% dalam pemasaran buku di Era Pandemi Covid-19. Namun bersyukur penerbit ANDI Offset Yogyakarta merupakan salah satu penerbit yang masih bisa bertahan dan bertumbuh.

Apa sih faktor yang membuat Penerbit Andi bertahan?

Yuuukkk kita intip!!!

Penerbit ANDI Yogyakarta memiliki beberapa genre buku yang kontribusinya bertumbuh di masa pandemi. Antara lain, genre buku sekolah , buku anak, buku masak, self improvement, hukum, Bisnis, parenting & family, dan computing & technology. 

Pada umumnya kegiatan pemasaran buku berkaitan dan berkoordinasi dengan beberapa kegiatan bisnis. Sehingga strategi pemasaran pada umumnya dipengaruhi beberapa faktor yang meliputi :

1. Faktor Mikro yaitu perantara, pemasok, pesaing dan masyarakat.

2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonimi, politik-hukum, teknologi-fisik dan sosial-budaya.

Strategi Pemasaran buku juga dipetakan menjadi dua yaitu Strategi Pemasaran Buku serangan Udara (on line) dan strategi pemasaran buku serangan Darat (off line), dengan berlandaskan pada faktor mikro dan faktor makro sebagai berikut :

A. Strategi Pemasaran Buku Serangan Udara (On Line)

        1.Pentingnya Transformasi Digital

Digital Marketing sering digunakan dalam melakukan transformasi mendasar pada bisnis penerbitan buku.

Adapun Manfaat Digital Marketing antara lain:

o Biaya lebih relatif terjangkau atau murah

o Daya Jangkauan sangat luas 

o Mudah menentukan target pasar buku yang akan kita tawarkan sesuai katagori 

o Komunikasi dengan Konsumen Lebih Mudah

o Lebih cepat popular 

o Sangat Membantu Meningkatkan Penjualan 

o Mudah di evaluasi dan di kembangkan

Strategi On Line memiliki lima stretegi, yaitu:

a.  Melakukan pengelolaan secara intens terhadap buku-buku best seller.

b.  Melakukan program Pre Order melalui toko buku online, e-Commerce, maupun reseller individu.

c.  Melakukan optimalisasi di semua lini produk, baik optimalisasi promosi, branding, hingga reseller. 

d.  Melakukan optimalisasi stock produk melalui program bundling dan online.

e.  Mengelola Dead Stock, yakni mengelola buku-buku yang tidak terjual melalui program diskon dan melakukan books fair / pameran buku secara On Line.

B. Strategi pemasaran buku serangan Darat (OF LINE)

1. Strategi Pemasaran di Toko Buku

Untuk mempertajam pemasaran di toko buku dapat kita lakukan Strategi Promosi di toko buku Modern ada berbagai macam cara yang perlu kita lakukan , antara lain: Mengadakan promosi, mengadakan bedah buku, dan menguasai display buku (supaya terliha menarik dan menonjol).

Strategi pemasaran buku yang terakhir yaitu Directselling. Direct selling atau penjualan langsung dapat menjadi cara yang efektif untuk membangun bisnis yang fleksibel dan berbiaya rendah. Cara ini memungkinkan kita untuk mengurangi biaya iklan, menghindari biaya overhead, dan membangun hubungan pelanggan yang tahan lama dan jangka panjang. Pemasaran Buku melalui Directselling dipetakan berdasarkan jenis katagori buku yang diterbitkan.

Dalam melakukan penerbitan buku, biasanya dilakukan tiga jenis kategori (Dalam penerbit ANDI Offset) ;

a.  kerjasama secara reguler

b.  kerjasama perorangan

c.  kerjasama antarlembaga

Strategi dengan melakukan diskon/ promosi yang menarik akan membuat masyarakat menarik untuk membeli. Cara mempromosikan buku dilakukan secara Online dan Offline, caranya tentu kita yang lebih mengetahui target yang akan melirik buku kita. 

Menurut Beliau "Teruslah menulis dalam bentuk buku Cetak atau buku digital. Karena dengan menulis maka karya Bpk Ibu akan di kenang selama-lamanya".

'Teruslah Berkarya hingga kita lelah, dan sudah tidak sanggup lagi untuk menulis"

"Pak  ... belum tidur kan, ini resumenya sudah selesai, Ibu mau ceritakan ke Bapak", ucapku.

" Belumlah  Bu. Bapak dari tadi nunggu sambil dzikir", jawabnya.