"Tujuh belas Agustus tahun empat lima, itulah hari kemerdekaan kita, hari Merdeka Nusa dan Bangsa, hari lahirnya Bangsa Indonesia, Merdeka ...". Aku bernyanyi penuh semangat menyambut narasumber hebat pertemuan ke-17.
"Wah sepertinya Ibu semakin semangat saja mengikuti Pelatihan Belajar Menulis", ucap suamiku ketika melihat ekspresiku.
"Ya harus semangat Pak, apalagi ini pertemuan ke-17, Ibu jadi ingat saat usia 17 tahun yang begitu indah hehehe", jawabku sambil tertawa.
Suamikupun turut tertawa geli.
"Pak ... silahkan kalau mau kerumah nak Dian, pulangnya jangan malam-malam ya, nanti aku ceritakan resume dari narasumber hebat hari ini", ucapku pada suamiku.
"Okey ... siap 86", jawabnya sambil pamitan mau pergi sebentar.
Akupun melanjutkan menyimak materi dan membuat resume dengan penuh semangat.
Yapsss di tengah sejuknya udara, dan semangat menggebu-gebu ku simak dan pahami materi yang disampaikan oleh narasumber.Narasumber : Mukminin, S.Pd., M.Pd.
Moderator : Helwiyah
Rabu, 23 Februari 2022
Beliau lahir di Jombang, 6 Juli 1965. Beliau merupakan seorang Guru di SMP Kedungpring Lamongan sejak tahun 1989 sampai sekarang. Beliau juga merupakan seorang Konsultan Umroh dan Haji Plus PT. ARMINAREKA PERDANA CABANG LAMONGAN. DIREKTUR PENERBIT BUKU KAMILA PRESS LAMONGAN.
Bahkan Beliau telah menerbitkan Buku Solo, seperti:
1. Buku solo 55 Pantun Nasihat th.2020 penerbit Kelompok Majas Bojonegoro.
2. Jurus Jitu Menjadi Penulis Handal Bersama Para Pakar. Penerbit Kamila Press 2020
3. Kidung Hati ( Kamila Press Lamongan, 2021)
4. LARON Kumpulan Puisi 2.0 ( KAMILA PRESS LAMONGAN, 2022)
Beliau terkenal dengan nama panggilan pena Cak Inin.
Mari kita pahami cara menulis dan menerbitkan buku. Untuk mewujudkan hal tersebut dibutuhkan ketekunan, perjuangan dan juga tekad serta motivasi tinggi agar tidak goyah saat menjalani proses menulis.
Tahapan Cara Menulis dan Menerbitkan Buku yang Tepat.
Seorang yang ingin bisa menulis dan menerbitkan buku, maka perlu memahami tahapan menerbitkan buku. Terdapat lima tahapan yg harus dilalui:
1. Prawriting
a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang akan ditulis dengan peka terhadap sekitar (Pay attention).
b. Penulis harus kreatif menangkap fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan.
c. Penulis banyak membaca buku.
2. Drafting
Penulis mulai membuat Draf (outline buku/ daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku sesuai draf.
Menulis harus sesuai dengan apa yang disukai (pasion). Boleh menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya dengan penuh kreatif merangkai kata, menggunakan majas, dan berekpresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah. Merevisi tulisan mana yang baik dicantumkan, naskah mana yang perlu dibuang, naskah mana yang perlu ditambahkan.
4. Editing/ Swasunting
Setelah naskah direvisi maka masuk tahapan editing. Penulis melakukan pengeditan. Hanya memperbaiki berbagai kesalahan tanda baca, kesalahan pada kalimat. Tahap ini boleh dikatakan sebagai "Swasunting" yaitu menyunting tulisan sendiri sebelum masuk penerbit. Maka penulis dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai denga KBBI.
5. Publikasi
Jika tulisan yang berupa naskah buku sudah yakin maka memasuki tahap Publikasi atau penerbitan buku.
Penerbit buku terdapat berbagai macam. Pertama penerbit Mayor dan kedua penerbit Indhie. Apa perbedaanya? Berikut uraiannya:
1. Jumlah Cetakan di penerbit mayor.
# Penerbit mayor mencetak bukunya secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 3000 eksemplar atau minimal 1000 eksemplar untuk dijual di toko-toko buku.
#Penerbit indie : hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print on Demand) yang umumnya didistribusikan melalui media online Facebook, Twitter, Instagram, Youtube, WA grup dan lain sebagainya.
2. Pemilihan Naskah yang Diterbitkan
# Penerbit mayor :
Naskah harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu saja, menyambung dari poin yang pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara masal 1000 - 3000 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambil resiko untuk menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penerbit mayor memiliki syarat yang semakin ketat, harus mengikuti selera pasar, dan tingginya tingkat penolakan.
# Penerbit indie :
Tidak menolak naskah. Selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan; tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi, naskah tersebut pasti diterbitkan. Penerbit Indie adalah alternatif baru bagi para penulis untuk membukukan tulisannya.
3. Profesionalitas
# Penerbit mayor :
Penerbit mayor tentu saja profesional dengan banyaknya dukungan SDM (sumber daya manusia) di perusahaan besar mereka.
# Penerbit indie : profesional, tapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak-jadi-jual. Sebagai penulis, harus jeli memilih siapa yang akan jadi penerbit kita. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tapi kualitas masih belum jelas. Mutu dan manajemen pemasaran buku bisa menjadi ukuran penilaian awal sebuah penerbitan. Kadang murah Cover kurang bagus, kertas dalam coklat kasar bukan bookpaper ( kertas coklat halus).
4. Waktu Penerbitan
# Penerbit mayor :
Pada umumnya sebuah naskah diterima atau tidaknya akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah diterima, terdapat giliran atau waktu terbit yang bisa cepat, tapi ada juga yang sampai bertahun-tahun. Karena penerbit mayor adalah sebuah penerbit besar, banyak sekali alur kerja yang harus mereka lalui. Bersyukur kalau buku bisa cepat didistribusikan di semua toko buku. Namun, jika dalam waktu yang ditentukan penjualan buku tidak sesuai target, maka buku akan dilepas oleh distributor dan ditarik kembali oleh penerbit.
# Penerbit indie :
Tentu berbeda penerbit indie akan segera memproses naskah yang diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu bukumu sudah bisa terbit. Karena memang, penerbit indie tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini dan itu. penerbit indie, menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga penerbit indie tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku.
5. Royalti
# Penerbit mayor :
kebanyakan penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan. Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah 3-6 bulan penjualan buku.
# Penerbit indie :
umumnya 15-20% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis lewat Facebook, Instagram, Whatsapp grup, Twitter, status, dan lain-lain.
6. Biaya penerbitan
# Penerbit mayor :
Biaya penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku begitu saja sekalipun buku tersebut dinilai bagus oleh mereka. Seperti yang sudah disebut di atas, penerbit mayor memiliki pertimbangan dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku karena jika buku tersebut tidak laku terjual, kerugian hanya ada di pihak penerbit.
# Penerbit indie :
Berbayar sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang lain berbeda. Karena pelayanan dan mutu buku yg diterbitkan tidak sama
Beliau memperkenalkan penerbit indie miliknya sebagai referensi untuk menerbitkan buku.
Beliau bahkan menuliskan dengan detail mengenai menerbitkan buku melalui penerbit miliknya.
Penerbitan KAMILA PRESS LAMONGAN
Beliau melayani cetak buku, dengan jasa ISBN, editing, Layout dan design cover buku dengan harga terjangkau.
# Syarat-syarat penerbitan di KAMILA PRESS LAMONGAN:
1. Mengirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah daftar isi, daftar pustaka, biodata penulis dengan foto dan Sinopsis
2. Ketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,15 ukuran fon 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf
Arial, calibri atau Cambria dan masukkan dalam 1 file. Bisa dikirim melalui WhatsApp Beliau atau email gusmukminin@gmail.com.
Berikut buku yang telah terbit melalui Penertbit Beliau:
Kurang lebih sekitar empat minggu dari naskah dikirim lalu mengajukan ISBN, kadang bisa lebih bahkan.
Dalam menerbitkan buku, baik melalui penerbit mayor ataupun penerbit indie itu sama saja, yang membedakan hanyalah niat kita. Kenapa niat? Karena jika kita sudah menulis, dan mengirimkan naskah kepada penerbit sudah pasti tulisan kita diterbitkan dan siap dibaca oleh kalangan siapapun. Niat dari awal bertujuan untuk apa? Bertujuan untuk tidak goyah dengan terpaan angin, hujan bahkan badai dalam artian cemooh, atau kritik yang kita terima.
Berkayalah dimulai dari dini. Diri sendiri yang menentukan apakah kita mampu, bisa atau bahkan sanggup menjalankannya.
Menurut Beliau (Cak Inin)
Ayo semangat menulis
" Tiada kata terlambat untuk menulis dan menerbitkan buku"
"Assalamualaikum", ucap suamiku sambil membuka pintu.
"Waalaikumusalam, kok hanya sebentar Pak di rumah nak Dian? Kalau Bapak mau mendengarkan resumenya, kebetulan sudah selesai Pak", jawabku sambil bertanya.
"Siap... tetapi Bapak cuci kaki dan tangan dulu ya", ucapnya sambil bergegas menuju ke belakang.
Akhirnya kami pun asyik bercerita mengenai "Mengenal Penerbit Indie" tema pada pertemuan hari ini.
RESUME YANG MANTAP DAN ENAK DIBACA. MANTAP BU, SEMANGAT TERUS
BalasHapusTerima kasih Pak Dail sudah berkenan memotivasi saya dan teman di grup belajar menulis gelombang 24,
HapusMantaap bunda, tinggal 3 kali pertemuan lagi kita untuk menerbitkan buku solo
BalasHapusTerima kasih Ibu Ketua yang cantik dan baik hati
HapusMengalir bagaikan air, bergelombang bagai ombak,
BalasHapusMari menulis agar nama kita terukir
Sebagai arsitek peradaban Dan ujung tombak.
Tulisannya semakin Cakep
Kata katanya indah sekali Bu Sekjen,terima kasih banyak ,semoga menjadi ladang amal,AamiinYRA
Hapusmantap jiwa bu, semangat selalu,, salam sehat salam literasi
BalasHapusTerima kasih Bu Sri yang cantik dan baik hati
HapusLagunya itu lho membuat melek lg
BalasHapusTerima kasih motivasinya
HapusMatab. Ayo terbitakan jd buku solo
BalasHapusTerima kasih motivasinya Pak Mukminin
HapusMaryati.. Engkau bagai rembulaaan ohh. Blognya bak purnama
BalasHapusHe he he itu lagu bagusnya dinyanyikan di tahun 80 an Pak Yamin ,saat usiaku masih remaja ,jadi pingin ketawa sendiri
HapusMantap jiwa bu Mar...😍
BalasHapusTerima kasih Bu Elmiya yang cantik dan baik hati
HapusInformasi, mantap bu Maryati
BalasHapusTerima kasih bu Menik yang cantik dan baik hati
HapusKeren,semangat sll bun...
BalasHapusEnak dibaca tulisannya bu.
BalasHapusTerima kasih bu Faridah yang cantik dan baik hati
HapusMerdeka, Bunda. Bentar lagi kita punya karya.
BalasHapusTerima kasih Bu Rina ,Merdeka.
HapusPekik yang menggelora, serasa cita2 kian dekat menyata
BalasHapusTerima kasih Pak Amali
HapusResumenya sll ok sababatquhh, semangat terus menyajikan resume yg menarik dan mengedukasi,
BalasHapusTop bingits 👍😘😘
Terima kasih Bu Reni yang cantik ,baik hati dan sholehah
Hapus