PERTEMUAN KE-16. GELOMBANG 23 & 24. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI. Dengan Tema "Langkah Menyusun Buku Secara Sistematis"

 Malam ini begitu cerah, secerah hatiku  yang sedang menanti narasumber  memberikan  materi  Pelatihan Belajar Menulis  pertemuan  ke 16.

"Bandung Selatan diwaktu malam, jauh terdengar suara nyanyian, sungguh indah sinarnya rembulan, riwayatnya takkan dilupakan", Aku bernyanyi lirih sembari menyiapkan laptop, teh manis dan cemilan supaya nyaman saat menyimak materi dari narasumber hebat.

"Bu tumben dimeja banyak sesaji", ucap suamiku sambil tertawa.

"Biar nyaman Pak, semoga lancar menyimak materi dan membuat resumenya hari ini", Jawabku  penuh pengharapan. 

"Sudah jam 19.00 Pak, Ibu menyimak materi dulu ya",nanti kalau sudah selesai Ibu ceritakan ke  Bapak.

"Ya Bu semoga lancar dan sukses selalu", jawabnya.

Akupun mulai berkonsentrasi dalam menyimak materi dan membuat resumenya.


Hati begitu dag dig dug, apakah ini yang namanya cinta? Hmmmm sudah ku duga, ternyata bukan. Pelatihan Belajar Menulis Bersama PGRI begitu membuat hatiku tak karuan dan membuatku menunggu.
Narasumber            : Yulius Roma Patandean, S.Pd
Moderator              : Muliadi
Senin, 21 Februari 2022

Yuk mengenal Beliau. Beliau merupakan seorang Penulis & Editor Profesional asal SMAN 5 Tator. Beliau lahir di Salubarani, Tana Toraja, 6 Juli 1984. Beliau merupakan Guru Bahasa Inggris di SMAN 5 Tana Toraja sejak tahun 2015. Beliau merupakan seorang penulis yang cukup produktif. Beberapa buku telah berhasil diterbitkan seperti "Guru Menulis Guru Berkarya" (Penerbit Eduvation, 2020). Buku kedua yaitu "Digital Transformation" yang diterbitkan oleh salah satu penerbit mayor, penerbit ANDI Offset.


Dalam menyelesaikan tulisan, Beliau memegang prinsip CLBK. Apa sih CLBK itu?
CLBK adalah Coba Lakukan Budayakan dan Konsisten.
1.  COBA. Menulis tidak bisa menjadi langsung bisa karena biasa semata tanpa ada percobaan. Bagi Beliau, men-COBA untuk menulis adalah satu kata romantis. Dengan mencoba maka akan timbul rasa penasaran untuk menjalaninya. Ada pahit, manis, asam, asin, kecewa dan bahagia kala mencoba.
Percobaan mendorong kita untuk berbuat lebih untuk menjawab rasa penasaran. Apakah sekedar selesai mencoba atau mau melanjutkan? Jika hendak melanjutkan, maka....

2.  LAKUKAN. LAKUKAN dengan segera. Praktekkan sekaligus, bairkanlah ide itu mengalir bersama jari-jari mungil kita. Melakukan proses lebih dalam membutuhkan dorongan lebih pula. Tidak hanya dorongan untuk membuat tulisan, yang lebih utama adalah niat menghilangkan rasa penasaran di pikiran. Penasaran tentang apa yang akan ditulis.

3. BUDAYAKAN. Menulis harus menjadi budaya. So, BUDAYAKAN! Seperti misalnya orang Toraja, mengenakan sarung dalam berbagai aktifitas adalah bagian dari budaya yang tidak bisa terpisahkan dari perjalanan hidup. Menulis juga harus menjadi budaya yang menyatu dalam perjalanan hidup saya dan teman-teman. Menghasilkan sebuah karya tulisan sederhana tidak bisa tercapai dengan maksimal jika didorong oleh paksaan. Membudayakan menulis adalah proses menuju karya. Sebuah buku yang terbit dari penerbit.
Budaya seperti yang khalayak ramai pahami tentunya adalah kebiasaan. Menjadi kebiasaan belum tentu pula akan memberi dampak positif jika tidak ada konsistensi pelakunya.

4. KONSISTEN. KONSISTEN adalah langkah pamungkas dalam teori menulis yang saya anut. Budaya menulis yang baik adalah ketika kita menjadi konsisten dalam prakteknya.

Dengan menerapkan COBA, LAKUKAN, BUDAYAKAN DAN KONSISTEN, bisa menjadi pemberi semangat dan pendorong kepada diri sendiri untuk memulai, meneruskan dan menciptakan karya tulisan.

Jika dalam menulis kita mengalami mandek atau berhenti sejenak. Bisa kita lanjutkan dengan cara strategi menyambung kembali. Memang tak bisa dihindari bahwa kadang kala kita menulis, banyak ide yang mau dituliskan. Tetapi saat berproses, ide-ide tersebut hilang. Ketika ide-ide sulit disambungkan, biarkan saja dulu, jangan dibiarkan atau dilupakan. Ketika kita membaca kembali sambil mengedit, ide-ide itu akan menemukan tempatnya. 

Nah seringkali dalam memilih judul kebanyakan penulis terlalu panjang dan susah diingat. Ada baiknya kita menulis dengan judul singkat namun mudah diingat dan menarik. Karena dalam membaca, setiap pembaca akan melihat judul terlebih dahulu. 

KONSISTEN itu apa sih, cara kita menumbuhkannya bagaimana? Menurut Beliau, cara menumbuhkan konsistensi dalam menulis adalah fokus, bangun minat menulis dan miliki motivasi bahwa kita harus menghasilkan sebuah buku ber-ISBN. Awalnya memang tersendat oleh karena banyak faktor, seperti pekerjaan, lelah, kegiatan sosial, dan lain sebagainya. Konsistensi akan ada seiring minat menulis telah ada. Jika ada kendala, jangan mundur tetap lanjutkan.

Cara yang paling mudah jika buku yang kita terbitkan banyak yang membaca, dengan cara diri kita sendiri menjadi marketingnya. Kenapa demikian, selain tidak mengeluarkan biaya karena melalui media sosial sendiri. Bisa juga kita mengadakan kampanye menulis buku di sekolah, dengan demikian teman-teman lain akan penasaran. Selebihnya cetak buku dan simpan di perpustakaan sekolah. Mulailah dari hal-hal kecil.

Apapun yang kita lakukan, mulailah dari diri kita sendiri dan lakukanlah dari hal kecil namun bermanfaat. Coba, Lakukan, Budayakan dan Konsisten hal yang harus kita terapkan. Apapun masalah yang kita hadapi, usahakan jangan berhenti di tengah jalan. Selesaikanlah!

Kututup laptop dan kulihat suamiku masih duduk sambil membaca buku.

"Belum ngantuk Pak?", ucapku bertanya "Aku sudah selesai membuat resume nih".
"Belumlah kan Bapak sudah nunggu dari tadi", jawabnya bersemangat.
"Hayuu Pak, kujelaskan sambil kita minum teh di teras" kataku mengajak suamiku keluar.
Begitulah aktifitasku dalam meresume selalu ditemani oleh suami yang dengan ciri khasnya dalam mendengarkan apapun cerita, ilmu yang kudapatkan dari kelas menulis. 

Komentar

  1. Saya pikir ngajak si Bapak masuk. eh malah keluar. Resmuenya mantap Bu

    BalasHapus
  2. Terima kasih apresiasinya Pak Yamin. Hehe he bisa aja pak Yamin

    BalasHapus
  3. Sebelum baca saya nyanyi keroncong dulu nih😊
    Keren bun👍

    BalasHapus
  4. TULISAN YANG SINGKAT, PADAT JELAS/ spj. LANJUTKAN DAN TERUS BELAJAR. mOGA JADI BUKU SOLO SETELAH 20 RESUME.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Pak Dail sudah berkenan memotivasi kami gelombang 24 ,semoga lancar semuanya didalam menerbitkan buku solo Aamiin YRA

      Hapus
  5. Keren bunda . Tuh ada pak Dail mampir aku cemburu
    Ga di tengok 😀

    BalasHapus
  6. Mbak Maryati, mengalir, mengirama tuk slalu menikmati membaca.. Keren

    BalasHapus
  7. Bun.. sampai di sini
    ternyata Bunda sosok yang suka CLBK.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bunda Astuty yang cantik dan baik hati

      Hapus
  8. Mantap....pokonya pembaca mudah memahami

    BalasHapus
  9. Alurnya menawan, dari sesi tanya jawab pun terekam jelita (jelas, informatif dan tertata). Kereen Bu Yati..

    BalasHapus
  10. Resumenya padat ,jelas dan enak dibaca,semangat

    BalasHapus
  11. Semangat terus sahabatquhh ciptakan resume yg sll menarik dgn diksi yang cantik, kerenn Bu Ay😘👍👍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu reni yang cantik dan baik hayi

      Hapus

Posting Komentar