PERTEMUAN KE-14. GELOMBANG 23 & 24. PELATIHAN BELAJAR MENULIS. Dengan Tema "Menulis Buku Terbaik Perpusnas"



Narasumber        : Dr Mudafiatun Isriyah

Moderator            : Widya Setianingsih

"Segar berhamburan,s epanjang tepian mandi, bunga pegunungan, hiasan alam sunyi, dahlia  berseri menari, disanggul remaja puteri, dahlia pegunungan, suntingan gadis wilis  giri". Aku bernyanyi riang sambil membayangkan saat aku masih remaja.

Akupun tersenyum sendiri sembari duduk di kursi dengan handphone dan laptop dimeja, sebagai tanda sebentar lagi aku akan menyimak materi Pelatihan Belajar Menulis Pertemuan ke14.

"Asyik... menyimak narasumber yang hebat" tutur hatiku sambil senyum-senyum.

"Bu... kenapa tersenyum, awas kebablasan" tanya suamiku sambil bercanda.

"Perasaan Ibu senang Pak, hari ini Ibu akan mendapat ilmu baru dari narasumber hebat, nanti kalau sudah selesai menyimak dan membuat resume Bapak tidak bosan kan mendengarkan cerita tentang resume yang aku buat" Jawabku  sekaligus bertanya.

"Insya Allah bapak dengarkan resume Pelatihan Belajar Menulis sampai pertemuan terakhir" Jawabnya bersemangat.

Aku lalu mengacungkan kedua jempol sambil menyimak  materi kemudian jari-jemariku mulai merajut aksara.


Yapsss Narasumber kali ini memiliki prestasi dalam penulis terbaik perpusnas.


Buku duet dengan Prof Ekoji yang berjudul: "Implementasi Social Presence dalam Bimbingan Online dalam Perspektif Komunikasi Personal, Interpersonal dan Impersonal". ISBN: 978-623-01-0786-3. Menghantarkan Beliau menjadi Pemenang Buku Terbaik 1 (Tema Pendidikan Jarak Jauh) Perpusnas 13 September 2021).

Beliau lahir di Lumajang, 21 April 1969. Beliau merupakan seorang penulis, memiliki segudang prestasi, pengalaman organisasi dengan PGRI, seorang pengajar, Ketua Lab, bahkan Beliau merupakan seorang konselor. Begitu banyak kegiatan yang dilakukan oleh seorang Beliau. Waahh patut diacungi jempol yaa, karena begitu multitalent sekali Beliau.

Menurut Beliau, menulis itu sama halnya dengan keterampilan-keterampilan lain pada umumnya. Menulis itu tidak hanya diperoleh dengan cara kita mempelajarinya saja, tetapi dengan cara melakukan serta mempraktikkannya. Janganlah kita bayangkan dulu bahwa menulis kegiatan yang sulit, tetapi anggap saja menulis adalah suatu keharusan. Yaaapp keharusan yang di haruskan. Karena dengan menulis sama saja kita meninggalkan jejak aksara kepada anak, cucu bahkan orang yang membacanya dan itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri.

Salah satu penyebab mengapa orang tidak suka dan menghindar dari menulis karena ia tidak memiliki pemahaman yang memadai mengenai apa, mengapa, dan bagaimana menulis itu.

Dipertemuan kali ini, Beliau akan membekali kita dengan wawasan mengenai konsep menulis dan konsep menulis sebagai proses:

1. Menjelaskan pengertian menulis

2. Menguraikan manfaat menulis

3. Mengidentifikasi faktor-faktor penyebab keengganan seseorang dalam menulis

4. Menerangkan mitos-mitos dalam menulis

5. Menemukan hubungan menulis dengan berbagai aspek keterampilan berbahasa lainnya

6. Menjelaskan pengertian menulis sebagai proses

7. Menjabarkan setiap fase dalam proses menulis

Apa itu menulis? Banyak sekali yang beranggapan bahwa menulis itu merupakan sesuatu yang harus kita tulis sesuai dengan ide dan pikiran kita. Sebetulnya arti menulis begitu banyak, bahkan Beliau mengemukakan bahwa menulis merupakan suatu aktivitas menuangkan pikiran secara sistematis ke dalam bentuk tertulis atau kegiatan memikirkan, menggali dan mengembangkan suatu ide sambil menuliskannya.

Dalam menulis setidaknya terdapat empat unsur yang terlibat. Keempat unsur itu adalah: 

A. Penulis sebagai penyampai pesan,

B. Pesan atau sesuatu yang disampaikan penulis, 

C. Saluran atau medium berupa lambang-lambang bahasa tulis seperti huruf dan tanda baca,

D. penerima pesan, yaitu pembaca, sebagai penerima pesan yang disampaikan oleh penulis.


Fungsi menulis terbagi menjadi lima, diantaranya:

1.  Fungsi personal, yaitu mengekspresikan pikiran, sikap, atau perasaan pelakunya, yang diungkapkan melalui misalnya surat atau buku harian.

2. Fungsi instrumental (direktif), yaitu mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.

3. Fungsi interaksional, yaitu menjalin hubungan sosial.

4. Fungsi informatif, yaitu menyampaikan informasi, termasuk ilmu pengetahuan.

5. Fungsi estetis, yaitu untuk mengungkapkan atau memenuhi rasa keindahan.


Tujuan menulis, ialah:

a. Mengubah keyakinan pembaca.

b. Menanamkan suatu pemahaman kepada pembaca.

c. Merangsang proses berpikir pembaca.

d. Menyenangkan dan menghibur pembaca.

e. Memberitahu pembaca.

f. Memotivasi pembaca


Beliau mengutip Hairston (Nursisto, 1999: 8) yang memaparkan beberapa manfaat menulis:

a. Sarana untuk menemukan sesuatu.

b. Memunculkan ide baru.

c. Melatih keterampilan mengorganisasi dan menjernihkan sebagai konsep atau ide.

d. Melatih sikap objektif pada diri seseorang.

e. Membantu meyerap dan memproses informasi.

f. Melatih untuk berpikir aktif

Untuk dapat menulis, diperlukan ide, gagasan atau wawasan dari penulis itu sendiri. Darimana ide bisa kita dapatkan? Ide biasanya didapatkan dari berbagai sumber, antara lain dengan membaca buku, membaca jurnal ilmiah, berdiskusi, menghadiri seminar, mengamati fenomena di masyarakat,atau berasal dari sumber lainnya. Tulislah apa yang menurut kamu bisa menjadi ide atau kelanjutan dari proses menulis, seperti "Tulislah dengan hati bukan dengan keterpaksaan. Namun apa yang kamu tulis, sesuaikanlah dengan ilmu dan pemgetahuan yang kamu dapatkan agar berguna bagi masyarakat luas".

Saat menulis, alangkah baiknya jika ada unsur Novelty. Apa itu Novelty? Novelty adalah unsur kebaruan atau temuan dari sebuah tulisan. Tulisan dikatakan baik jika menemukan unsur temuan baru sehingga memiliki kontribusi baik bagi keilmuan maupun bagi kehidupan.   Dalam hal ini jika kondisi tersebut tidak sama dengan milik orang lain, maka kemungkinan tulisan kita mengandung unsur novelty. Berikut contoh buku Beliau yang mengandung unsur Novelty.


Dalam menulis rasa tidak percaya diri itu bisa dihilangkan dengan cara tulislah selalu jangan berhenti sampai passion itu ada. Jika kita berhenti maka akan kembali seperti semula, dalam artian NOL.

Jika dalam menulis banyak sekali kita kekurangan kosa kata atau menyusun kata perkata (SPOK: Subjek Predikat Objek dan Keterangan) sering menjadi kesulitan tersendiri. Kuncinya banyak lah berlatih dari hal sepele misalnya menyusun kata SPOK dengan tema PASAR. Susun kata yang ada kaitannya dengan pasar, kemudian di gandeng menjadi kalimat SPOK.

Dalam menulis, jika kita merasa jenuh atau ide kita mandek, tidak mengalami kemajuan, alangkah baiknya kita melakukan self healing apa itu? Self healing  ialah mengistirahatkan diri kita sendiri. mengistirahatkan dari apa? Tentu saja dari penat, kebingungan dan lain sebagainya. Istirahatkan diri kita sejenak dari menulis dengan cara mengalihkan ke hobi atau apapun yang membuat pikiran kita penat.

Tunguuuu!!!!!!

Ternyata menulis juga bisa dijadikan self healing lohh.... Masa sihhh, bagaimana caranya? Melakukan self healing melalui menulis dengan cara tulislah apa yg ada dalam otak, pikiran dan angan-angan saat ini, Intinya adalah menulis itu sebagai sarana untuk hipnotis/ hiburan diri agar menulis digunakan sebagai penyembuhan diri. 

Dalam menulis memang diperlukan rujukan atau referensi dari buku atau jurnal orang lain. Tetapi untuk menulis mengenai diri sendiri atau karangan bebas tidak diperlukan. 

"Pak, sudah selesai pelatihan Ibu" ucapku sambil menengok ke arah Suamiku. "Hmmmm baru juga ditinggal menyimak sebentar sudah tidur saja" ucapku terkekeh.

Walaupun hari ini, tidak menjelaskan hasil resume ke suami, setidaknya jari jemari ini telah menulis hasil resume melalui blog ini. Apapun yang ditulis semoga menjadi ilmu dan pengetahuan bagi orang lain. 

"Janganlah menunggu bakat, baru melakukan suatu hal. Tetapi lakukan sesuatu hal, yang membuat hal tersebut menjadi bakat".

Komentar

  1. wah keren bu, paket komplit, slam literasi

    BalasHapus
  2. Suasana hati yg senang menghasilkan tulisan yg menyenangkan, sesuai ungkapan menulislah dari hati akan sampai ke hati.
    Sungguh menulis telah menjadi passion bunda Maryati. Sukses bunda

    BalasHapus
  3. Selalu suka dengan prolognya Bu...apalagi tulisannya keren...informatif...bahasanya lembut mengalir...menulis itu memang healing ya Bu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bunda Susi saya suka puisinya Bunda Susi yg bikin mabuk kepayang he he he

      Hapus
    2. Terima kasih Bunda Susi manis semanis puisinya

      Hapus
  4. Balasan
    1. Terima kasih Bunda Zaenab yang Sholehah dan cantik

      Hapus
  5. Balasan
    1. Terima kasih Ibu ketua yang cantik dan baik hati

      Hapus
  6. Cetaaarr... Ok bangetπŸ‘πŸ‘

    BalasHapus
  7. Salut utk sahabatquhhh resumenya sll menarik, paparannya cantik, kangen kl tdk membaca resumenyaπŸ‘✊😘😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu Reni cantik, sholehah dan baik hati

      Hapus
  8. Fungsi informatif sudah terpenuhi melalui tulisan ini. Keren, Ibu

    BalasHapus
  9. keren ditambah pembuka dan penutup yang super bun

    BalasHapus
  10. Semoga tulisan kita ada noveltynya...aamiin

    BalasHapus
  11. SiPadI (singkat,padat dan informatif), Mantull.. Kereen Bu Maryati

    BalasHapus
  12. Saya suka prolognya bikin ikut bahagia, pokoknya kereeennn πŸ‘

    BalasHapus
  13. Kereeennn buda Mar...pokoknya membuatku terbawa suasana bahagia.😍

    BalasHapus

Posting Komentar