PERTEMUAN KE-10. GELOMBANG 23 24. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI. Dengan Tema "Menulis Itu Mudah"

 "Waktu hujan turun, rintik perlahan. Bintangpun menepi, awan menebal, kutimang si buyung, belaian sayang, anakku seorang tidurlah tidur". Aku menina bobok cucu kelimaku sembari bersenandung.

Setelah cucuku tertidur pulas aku pun bersiap-siap menyimak materi Belajar Menulis  PGRI asuhan OmJay pertemuan ke-10

"Pak... tolong tunggu si Qiyas ya, karena Ibunya sedang ke Mini Maket!"ucapku kepada suamiku yang sedang duduk santai.

"Ibu mau menyimak Pelatihan Belajar Menulis ya?" ucap suamiku balik bertanya sembari masuk ke kamar menemui Qiyas cucu kesayangan.

Akupun mulai konsentrasi dengan handphone ditangan dan jari jemariku mulai mengukir aksara.

Tak berapa lama setelah ibunya Qiyas pulang, suamiku menghampiriku dan bertanya "sudah selesai belum Bu membuat resumenya?"

"Sebentar lagi Pak, nanti aku ceritakan ke Bapak kalau sudah selesai " jawabku .

" Okey .siap",jawabnya bersemangat.

Malam ini, tepatnya hari Senin 07 Februari 2022

Narasumber        : Prof. Dr. Ngainun Naim

Moderator            : Raliyanti

Prof. Dr. Ngainun Naim lahir di Tulungagung pada 19 Juli 1975, merupakan seorang Dosen di UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Banyak sekali karya Beliau yang sudah diterbitkan diantaranya buku karya Ngainun Naim, dengan judul "Islam and Religious Pluralism: The Dynamics of Meaning Seize", (Tulungagung: SATU Press, 2020). Bahkan banyak sekali Jurnal Akademik dan Simposium, diantaranya Ngainun Naim, Abdul Aziz, Teguh, “Integration of Madrasah Diniyah Learning Systems for Strengthening Religious Moderation in Indonesia Universities”, dalam International Journal of Evaluation and Research in Education, Volume 11, Nomor 1, 2021 (Scopus).

Materi Beliau pada malam hari ini sesuai dengan judul buku yang Beliau terbitkan.

Benarkah menulis itu mudah? 

Jawabannya adalah relatif. Tergantung dari sudut pandang yang kita tulis, bisa saja itu mudah, sulit, bahkan mungkin kadang-kadang diposisi tergantung mood penulis.

Langkah-langkah agar MENULIS ITU MUDAH menurut Beliau:

1. Merubah pola pikir. Maksudnya dengan cara Bangun pemahaman, keyakinan dan kesadaran dalam diri kita bahwa "Menulis Itu Mudah" hanya saja kadang kita kesulitan dalam meluangkan ide dalam bentuk kalimat.

2. Berlatih Menulis. Disini teori tidaklah dibutuhkan. Seorang penulis tidak selalu lahir dari lulusan atau pernah belajar mengenai menulis. Mereka bisa menjadi seorang penulis karna mereka berkeinginan dan konsisten dalam menulis walaupun sehari hanya satu bait. Menulis itu tidak bisa instan, perlu konsentrasi dan pemahaman bahkan ide, belum lagi jika kita mandek di tengah jalan. Butuh proses untuk menulis, seperti halnya jika kita ingin bisa sesuatu.

3. Banyak Membaca. Menulis diibaratkan seperti mengeluarkan tabungan bacaan apa yang pernah kita baca, atau kita tangkap saat membaca buku, majalah, koran dan lain-lain. Membaca itu bukanlah hal kuno. Dengan membaca kita memiliki segudang ilmu, pengetahuan bahkan menimbun banyak kosakata yang baik dan benar. Bahkan dengan membaca bisa menjadi bahan pertimbangan dan perbandingan. Dalam membaca juga jangan asal membaca yang penting selesai. Bukan seperti itu, utamakanlah paham dan memahami bukan cepat selesainya membaca.

4. Meluangkan Waktu. Seperti kata pepatah "Sampaikanlah Walau Satu Ayat", sama halnya seperti itu, tulislah walau hanya satu paragraf. Sesibuk-sibuknya kita, pasti memiliki waktu senggang, nah manfaatkanlah hal tersebut. Kuncinya ialah di Manajemen waktu.

5. Rajin mengamati, mencatat dan mengolah apa yang sudah dicatat menjadi tulisan. Hal apapun yang kita rasakan dan kita alami, bisa kita tuangkan dalam bentuk tulisan. Tulislah apa yang kita ingin tulis, selesaikan apa yang kita mulai, masalah benar salah, nyambung atau tidaknya bisa kita edit. Contoh tulisan Beliau:

a. Ternate Landmark di Suatu Senja

https://www.spirit-literasi.id/2019/03/ternate-landmark-di-suatu-senja.html

b. Kado Sangat Indah di Awal Tahun

https://www.spirit-literasi.id/2022/01/kado-sangat-indah-di-awal-tahun.html

6. Belajar menulis kepada para penulis. Contohnya Grup asuhan Om Jay, grup ini menjadi media belajar. Kunjungi, baca dan beri komentar dari tulisan demi tulisan yang terdapat di grup. Cara tersebut merupakan cara belajar yang efektif.

Bagaimana cara kita mengatasi ketakutan yang berlebihan seperti takut akan komentar yang tidak baik bahkan terkesan menjatuhkan? Bentengi diri dengan cara "Ini tulisan saya, silahkan jika ingin membaca, berkomentar atau apapun. Yakinkan diri sendiri bahwa apapun yang dikomentari oleh orang lain merupakan jalan atau cerminan bagaimana kita harus menjadi lebih baik.

Menjadi seorang penulis juga harus bisa memanajemen waktu, kita yang profesinya beragam juga bisa menyempatkan untuk menulis, asalkan ada kemauan serta tekad yang kuat dan konsisten.

Mandek atau terhenti di saat kita menulis itu merupakan hal wajar, janganlah dipaksakan melanjutkan tulisan. Ada baiknya jika berhenti menulis, tutuplah buku, handphone atau apapun yang menjadi media tulisan kita. Refreshingkan sejenak pikiran kita dengan melakukan lain yang menyejukkan atau membuat segar pikiran. 

Paksaan, memang sesuatu harus dilakukan dengan paksaan agar kita bisa dan terbiasa. tetaplah berproses, berlatih dan terus berlatih itu akan memudahkan kita untuk kedepannya. 

Tulisan yang menarik adalah tulisan yang selesai. Maka dari itu, dalam proses penulisan janganlah kita membaca berulang kali tulisan kita bahkan mengedit ssambil menulis, itu akan membuat fokus kita menjadi buyar.

Faktor-faktor yang membuat kita kesulitan dalam menulis, diantaranya ada faktor dari diri kita sendiri seperti malas, kehabisan ide, fokusnya terbagi, sibuk dan lain sebagainya. Dan faktor yang kedua adalah dari luar seperti lingkungan, fasilitas yang kurang memadai dan lain sebagainya.

Jadi menulis itu hal yang mudah. Mulailah dari diri sendiri, maka kita bisa mengajak orang lain. Bahkan apapun yang kita lakukan dianggap menarik oleh orang sekitar, akan membuat orang tersebut penasaran apa yang sedang kita lakukan. Jadikan menulis sebagai hal yang menyenangkan bukan menyusahkan.

"Allahu akbar" ucapku kaget ketika tangan Suamiku mengelus kepalaku.

"Sudah bu?" tanyanya.

"Sudah Pak, yukk Ibu jelaskan di luar sambil lihat Qiyas di kamarnya" kataku mengajak suamiku.

"Siapp Bu. Bagaimana tadi Bu, serukah pelatihannya?" tanyanya penasaran.

"Seruuuu banget Pak" ucapku sambil berjalan dan menjelaskan materi yang kudapatkan pada malam hari ini. 

Yapsss menulis hal mudah, asal kita membuatnya mudah.