PERTEMUAN KE-4. PELATIHAN BELAJAR MENULIS PGRI. Dengan Tema "How To be the F1".

"Hati sedang melamun, oh Dinda Juwitaku. Ingat Beta riwayat yang dulu, waktu Beta bertemu. Hati rindu berduri, sayang tidak tersimpai, retak patah jiwa tak bernyali, ingat Dinda Bestari" terderang sayup-sayup senandung lagu Dinda Bestari yang dinyanyikan suamiku dengan suara merdu mendayu.

"Pak, girang banget ya, nyanyi melulu. Kemarilah Pak, kita simak materi belajar menulis gelombang 24 pertemuan ke-4 Pak" ucapku pada suamiku.

"Ya Bu.... Bapak kan lagi senang, Tadi pagi Bapak kurang enak badan tetapi sekarang sudah sehat" jawab suamiku sambil tersenyum simpul.


Pertemuan ke-4 pada pelatihan kali ini
Narasumber             : Maesaroh, M.Pd
Moderator                :  Widya Setianingsih

"Nihh Pak lihat narasumber dan moderator pada malam hari ini, seperti biasa ya pak, Ibu jelaskan dahulu" ucapku sambil menunjukkan gambar di layar komputerku.

"Siapppp Bu" ucapnya menimpali dengan semangat.

" Di pertemuan hari Senin, 24 Januari 2022 ini, mengusung tema How To be the F1. Dengan narasumber Ibu Maesaroh. Waahhhh Beliau ternyata memiliki nama panggung Blogger Milenial dan nama pena Maydearly. Berasala dari Provinsi Banten. Menulis bukanlah sebuah hal yang tabu, dan semua masyarakat sudah pasti apa itu menulis. Yang membedakan mungkin hanya pola pikir, ide dan gagasan mengenai apa yang ditulis dan untuk apa mereka menulis".


"Lihat Pak, bahkan Beliau memberitahu cara menulis resume yang benar. Jadi kita jangan mentah-mentah meng copu pate Pak. Terus kalau kita mau menulis, boleh meniru tapi menggunakan bahasa sendiri Pak. Diperlukan persiapan Pak, Seperti lebih banyak membaca supaya berhubungan dan berkesinambungan. Dan jangan lupa kesimpulan dari materi yang kita dapatkan dari Narasumber. Tambahan nihh Pak, kita sebagai penulis itu, sudah pasti memiliki ciri khas atau gaya penulisan. Karena apa yang kita tulis itu, mencerminkan karakter kita Pak. Kalau kata Ibu Maesaroh Narasumber hari ini Be Your Self (Tulislah apa yang kita senangi dan apa yang kita mampu)" ucapku sambil memperlihatkan sambil menjelaskan.



"Nihh Pak, kita harus bisa mengatur pola pikir. Tujuan menulis itu kan, supaya tulisan kita bisa dibaca oleh kalangan masyarakat. Susah juga si Pak, Gimana cara kita agar tulisan kita tuh tidak diabaikan oleh kalangan masyarakat. Maka dari itu Beliau menegaskan kembali bahwa seorang penulis harus memiliki karakter/ ciri khas" ucapku melanjutkan.

"Beliau ternyata juga memiliki karakter tersendiri lohh pak dalam menulis. Seperti menyisipkan sebuah kutipan. Contoh nya nihh Pak, unik sekali bukan Pak?" sambil memperlihatkan layar yang menyala.

"Ibu juga harus punya ciri khas donggg, biar seperti Beliau Blogger Milenial" ucapnya memotivasiku.

"Ini Ibu sedang mencoba Pak hehehhe..." ucapku tertawa.


"Nih Pak, ternyata percaya diri memang selalu jadi point utama jika kita ingin menulis Pak. Terus kita jangan sedikit-sedikit Baper kalau kata anak muda jaman sekarang Pak. Sama ini Pak, buat semenarik mungkin Blog kita (kalau menulis di Blog Pak) supaya orang engga bosen Pak. Terus dalam tulisan kita harus disertai informasi dan apa ya Pak namanya, kaya Ilmu Pengetahuan kali ya Pak" ucapku lagi.

"Banyak yang bertanya nih Pak, gimana Cara kita konsisten dan tidak terpengaruh gaya bahasa Narasumber dari resume yang kita buat? Jawabannya ternyata Hal itu wajar karna kita baru dibiasakan menulis dan membaca tulisan merupakan referensi kita. Nahh ide dan gagasan yang membuat tulisan itu berkembang dan berbeda bagi si penulis setelah membaca resume dari Narasumber. Kalau memang kita ingin menggunaka bahasa narasumber, usahakan dengan menyertakan referensi atau mengutip dengan tanda petik Pak" kataku semangat.

"Pak... Pakkk... menurut Beliau, Ibu Maesaroh Semakin Kita Terlatih, Maka Kita Semakin Terampil. Jadi berlatih memang diperlukan ya Pak, seperti Pelatihan Belajar Menulis ini Pak, dengan Mewajibkan kita membuat resume. Seolah-olah membuat kita terbiasa Pak" kataku dengan menggebu-gebu.

"Pak, Ibu jadi takut kalau Ibu dibilang Plagiarisme deh Pak?" ucapku ragu-ragu.

"Lohhh...lohhh...lohh kok jadi ragu bu. Coba Ibu baca, siapa tahu beliau memberitahu tips supaya tidak plagiarisme Bu?" tanya suamiku.

"heheheh....." tersipu malu "hmmmm.... wahhh ada nih Pak, kata beliau Plagiarisme itu mengcopy seluruh tulisam/ bahasa Narasumber. Jadi diperlukan teknik parafrase. Bentar Ibu cari dulu arti teknik Parafrase" mengalihkan jendela Whatsapp ke jendela google.

Teknik Parafrase kalau menurut google (https://ascarya.or.id/cara-parafrase/), penulisan ulang bagian tertentu dari tullisan orang lain. Proses ini dilakukan dengan menyusun kalimat menggunakan kata-kata sendiri, tanpa mengubah arti aslinya dan juga tidak menghapus informasi apapun.

"Setiap orang ternyata memiliki gaya untuk memunculkan semangat menulis itu berbeda-beda Pak, ada yang dengan menonton Televisi, mendengarkan Musik, ada yang membaca referensi terlebih dahulu, ada yang harus dengan suasana hening, dan banyak lainnya Pak. Seperti ungkapan Beliau Pak" ucapku sambil memperlihatkan quote Ibu maesaroh.



"Bu,,, Bapak mau menyulam bulu mata dulu ya" ucap suamiku.

"Bapak mah senangnya basa basi saja, bilang saja kalau ngantuk mau tidur Pak" jawabku smabil jari jemariku masih mengukir aksara. 

Komentar

  1. Teruslah bergerak dan m3nukis dengan hati

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih banyak OmJay motivasinya membuat saya tambah semangat menulis resume

      Hapus
  2. Terima kasih Bunda Musdinah motivasinya kepada saya semoga menjadi ladang amal

    BalasHapus
  3. Senyum simpul selalu ku bingkai, setiap kali tukisan bunda aku baca, unik dan romamtis kisahnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih Bunda Ovi,menyenangkan hati orang itu ibadah. he he

      Hapus
  4. Jiwa seni terekam dalam alur cerita, buah karya tak lekang usia. Mantull dech pokoknya..!

    BalasHapus
  5. Besok sekali-kali yg diajak dialog papah gitu loh Bu Mar. Biar milenial. Wkwkwk.
    Selalu ingin berkomentar jika pakar dramanya ini sudah beraksi. Kuangkat topi untukmu Bund.

    BalasHapus
  6. Suka banget bacanya, pengen deh nyobain buat resume dgn gaya Ibu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih byk Bunda Susi ,resume acak kadul dikata bagus .Alhamdulillah

      Hapus
  7. Enaak dibaca, membumi, pokoknya kerennn Bu Ay.
    Keep the spirit ✊πŸ‘πŸ˜Š

    BalasHapus
  8. Wiihh.. Indah nya bu. Terasa ada di situasi itu saat membaca nya bu..

    BalasHapus
  9. LUAR BIASA RESUMENYA, BAGUS RAPIH DAN LENGKAP.

    BalasHapus

Posting Komentar