“Ide Menulis Bagi Guru” resume Pelatihan Belajar Menulis PGRI
Narasumber : Wijaya Kusumah, M.Pd
Moderator : Maesaroh, M.Pd
Di malam yang hening, detik-detik jam melengking terpencar. Jam menunjukkan pukul 19.00, pada hari senin 17 Januari 2022 sudah waktunya menikmati pelajaran yang diberikan oleh Omjay.
"Belum tidur bu?" tanya suamiku mengagetkanku. "Belum Pak, aku sedang mengikuti Pelatihan Belajar Menulis PGRI Gelombang 24. Nanti ku ceritakan resume dari pelatihanku hari ini bersama Omjay". Jawabku dengan senyum menyembul.
"Bapak belum tahu kan siapa Omjay. Nah kalau Bapak belum tahu, sekarang aku jelaskan", ucapku pada suamiku.
"Omjay merupakan sapaan untuk seorang Guru Labschool Jakarta. Bernama asli Bapak Wijaya Kusumah, M. Pd, sebagai Narasumber malam ini dan di moderatori oleh Ibu Maesaroh. Berbicara mengenai Omjay, beliau merupakan seorang founder kelas menulis dari gelombang 1–24, founder kelas bicara serta founder kelas Guru Motivator Literasi Digital. Ternyata beliau juga pernah diundang lohhh pak menjadi tamu special Bapak Presiden Ir. Joko Widodo. Omjay sama hal nya seperti kita, beliau dulu bukanlah seorang Guru yang gemar menulis, namun siapa sangka sekarang beliau merupakan seorang motivator yang mengajak kita semua untuk gemar menulis". ucapku menjelaskan.
"Menulis memang tidak semudah yang dibicarakan orang-orang. Menulis membutuhkan ide, dan sebuah gagasan. Pertanyaannya, Bagaimana ide bisa muncul? Sebetulnya Ide bisa didapatkan dengan mudah. Ide juga bisa muncul dari pengalaman pribadi, kisah keseharian, bahkan hanya dengan memandang foto atau sebuah gambar saja kita bisa mendeskripsikan apa yang kita lihat. Apakah bisa menulis tanpa menggunakan ide? Jawabannya bisa, karena menulis itu tidak perlu menunggu adanya ide. Maksudnya gimana menulis tanpa ide? Tulislah apa yang kamu rasakan, apa yang ingin dilakukan bahkan apa yang diinginkan, seperti menulis buku diary". ucapku lagi menjelaskan.
"ahh Bapak engga punya keahlian seperti itu Bu? Susah juga nyambunginnya bu, takut tidak menarik bagi yang baca. Tidak hobi juga Bapak" sela Bapak
"Pakk... Menulis itu sebetulnya kegiatan yang menyenangkan diri sendiri lohh. Hakikat menulis sebetulnya menyampaikan pesan kepada pembaca. Jadi buat tulisan kita menarik di awal-awal paragraf, seperti menyapa pembaca di awal paragraf itu merupakan langkah awal menjalin interaksi dengan pembaca secara tidak langsung. Bahkan ada kebanggaan dan hiburan tersendiri saat kita membaca tulisan kita lagi pak". ucapku panjang lebar. "Sebetulnya tidak perlu memaksakan untuk menyambungkan tulisan dari paragraf satu ke paragraf berikutnya, kenapa? Karena kita menulis untuk berlatih, bukan untuk memaksakan. Namun di sisi lain, kita harus memaksakan diri sendiri untuk menulis dan membaca tulisan orang lain. Tujuannya agar kita bisa mengerti, paham dan menjadi referensi untuk tulisan kita".
"ahhh Bapak aja kadang malas untuk baca Grup Whatsapp Bu, apalagi disuruh membaca. Manfaatnya apa si Bu dengan menulis seperti ini?" tanya suamiku penasaran.
"Gini lohh pak, dengan cara Paksaan. Hari ini satu bacaan, besok dua bacaan, begitu seterusnya pak. Tujuan kita itu untuk mengembangkan diri pak. Seperti kita punya ide, terus kita tuangkan dalam buku. Terus dengan menulis juga kita punya banyak perbendaharaan kata yang banyak. Dalam menulis juga diperlukan berbagai macam referensi, nahhh itulah mengapa kita juga dipaksa untuk membaca tulisan orang lain. Kita kan tidak hanya mewariskan ilmu kepada anak-anak Pak, dengan mengikuti kegiatan pelatihan ini Aku berharap bisa meninggalkan kenang-kenangan Buku ataupun Tulisan Digital. Karena di zaman ini sudah serba canggih pak, apa-apa diposting. Bahkan buku tidak hanya ada cetaknya saja, yang elektronik pun ada pak".
"ohh gitu Bu. Maaf Bu, Bapak banyak bertanya jadi ganggu waktu konsentrasi Ibu. Ibu lanjutkan yaa. Terima kasih bu sudah berbagi sama Bapak?" ucap suamiku sambil meninggalkan ku sendiri.
Yahh begitulah suamiku, serba ingin tahu apa yang aku kerjakan. Kita sebagai manusia sosial ada kalanya lebih banyak bertanya dan ingin tahu supaya ilmu dan pengetahuan kita berkembang. Apa yang diajarkan Omjay hari ini begitu berarti bagi diriku yang hanya seorang Guru. Kata-kata yang begitu menarik perhatian saya adalah "Menulis merupakan jalan menuju keabadian. Lalu menulislah dengan hatimu, maka engkau akan bertemu dengan pembaca setiamu. Dengan menulis, kita sudah membuka jalan menjadi pribadi yang lebih percaya diri"
Mantap dan lengkap Bu ,ayo semangat terus 😁
BalasHapusTerima kasih pak Rusmana atas motivasinya
HapusBaguus 👍 tulisannya
BalasHapusTerima kasih Bunda Ovi atas motivasinya
HapusResume yang baik. singkat padat dan jelas. Serta informatif. Terus semangat dan mencerminkan pikiran penulisnya. Moga jadi buku solo setelah lengkap 20 hingga 30 materi.
BalasHapusTerima kasih Pak Dail atas motivasinya,semoga saya bisa menyelesaikan tugas sampai 20 hingga 30 materi,AamiinYRA
HapusTerima kasih Pak Dail atas motivasinya semoga saya bisa menyelesaikan tugas menulis membuat buku solo sampai 20 hingga 30 materi,AamiinYRA
HapusResume yang baik. singkat padat dan jelas. Serta informatif. Terus semangat dan mencerminkan pikiran penulisnya. Moga jadi buku solo setelah lengkap 20 hingga 30 materi.
BalasHapusTerima kasih banyak Psk Dail semoga saya tetap semangat belajar menulis,AamiinYRA
HapusResume yg keren...terpapar lugas dgn gaya humanis, top banget, Congrats Bu Ay🤝👍✊
BalasHapusTerima kasih atas motivasinya, semoga Bu Reni lekas selesai membuat buku solonya dibelajar menulis gelombang 22,sukses selalu bu Reni
HapusSangat menarik
BalasHapus